Kenapa  ada tren “tante girang”? karena menurut penelitian, wanita memiliki  naluri alamiah untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dalam  menikmati percintaan sebelum waktunya habis. 
 
 Penelitian  dari University of Texas, di Austin, Amerika Serikat, ini meneliti 900  wanita tentang perilaku seksualnya, termasuk seberapa sering mereka  berfantasi seks dan seberapa banyak mereka menggoda lelaki asing.
Sekumpulan  wanita ini dibagi menjadi tiga kelompok menurut tingkat kesuburan. Usia  19-26 adalah kelompok dengan puncak kesuburan, 27-45 dimana kemampuan  punya anak berkurang, dan wanita yang mendekati atau sudah menapouse.
Hasilnya  kelompok pertengahan, 27-45 tahun memiliki kehidupan seks terbaik,  seperti yang dimuat dalam journal Personality and Individual  Differences.
Kelompok  ini memikirkan dan melakukan seks lebih sering, serta lebih terbuka  untuk teman kencan. Hal ini terjadi karena wanita sadar adanya jam  biologis yang terus berpacu, sehingga mereka berusaha mengejar  kenikmatan percintaan sebelum jam biologis berhenti berdetak.
Wanita  mengenal istilah menopause, dimana masa itu datang berarti libido untuk  menikmati seks jauh berkurang dan kemampuan melakukan seks sangat  minimal. Menapouse datang kala wanita menginjak usia 45 tahun ke atas,  karena itu tidak sulit menemukan wanita di akhir 30an sangat menikmati  aktivitas seksualnya.
Lalu  bagaimana sindrom tante girang ini dipandang secara medis? Penelitian  menyebutkan tidak ada salahnya menjalin hubungan dengan pria muda.  Kategori toyboy saat jarak yang terpaut lebih dari lima tahun.  Bagaimanapun pria muda mengalirkan energi kemudaan dan memberi bibit  baik jika berniat memiliki anak.
Sebaliknya Pria lebih tua sangat baik untuk merawat dan membesarkan anak, serta untuk mencari kemapanan finansial. 
Kini kita tahu kenapa ada "tante" yang sedang "senang-senangnya".
sumber: http://www.astaga.com/content/memahami-pemikiran-tante-girang
 
 
 
 




0 komentar:
Posting Komentar